Editor/Pewarta: Martsindy Rasuh
MANADO (Gawai.co) – PT. Indra Wisata Sonder melaksanakan rapat umum pemegang saham (RUPS) yang bertempat di Hotel Whiz Prime Megamas, Manado, Kemarin (27/12/22).
Pelaksanaan rapat iniberjalan baik yang dilaksanakan secara virtual antara Manado dan Jakarta, dihadiri juga oleh notaris perusahaan.
Terdapat 10 orang pemegang saham yang terundang dalam rapat ini antara lain pengurus yang baru selaku pemegang saham Perusahaan.
RUPS berlangsung di hadapan notaris perusahaan PT. Indra Wisata Sonder yang dimulai sesuai jumlah korum.
Dalam pelaksanaannya, rapat ini membahas sejumlah permasalahan dan rencana untuk revitalisasi lokasi tempat Wisata Taman Eman guna kemajuan perusahaan ke depan.
Saat melakukan kunjungan ke lokasi beberapa waktu lalu, Komisaris Utama yang adalah pemegang saham mayoritas, berinisial FEL mendapati sejumlah karyawan yang tidak bisa lagi dikontrol pekerjaannya dan tidak mau lagi bekerja.
Hal tersebut disebabkan oleh Direktur Utama inisial KE yang tidak membayar hak para karyawan. Dengan demikian, komisaris utama mengambil langkah penyelamatan aset perusahaan lokasi Wisata Taman Eman.
Hasil RUPS pada tanggal 27 Desember 2022 ialah kepengurusan lama telah resmi dibubarkan dan dilakukan perombakan pengurus.
Di samping itu, PT. Indra Wisata Sonder tetap meminta KE selaku Direktur Utama untuk menyerahkan laporan pertanggungjawaban perusahaan berdasarkan atauran yang ada.
Dalam hal ini ditegaskan bahwa Dewan Komisaris PT. Indra Wisata Sonder mendesak laporan pertanggung jawaban mantan Direktur Utama dari kepengurusan yang lama.
“Tuntutan sejumlah karyawan lama adalah tanggung jawab Direktur Utama, karena telah diberikan wewenang seutuhnya oleh Komisaris Utama kepada KE untuk mengelolah saat itu,” ujar FE.
FE menambahkan, Komisaris Utama telah mendapati adanya indikasi penyalahgunaan wewenang oleh PT. Indra Wisata Sonder
“Pembiaran fasilitas, inventaris yang tidak dijaga dan terjadi dugaan korupsi oleh KE terkait pendapatan di Taman Emanselama ini berdampak fatal, dan bahkan KE tidak pernah memberikan pelaporan yang jelas dan tidak pernah menginisiasi RUPS selama bertahun-tahun,” tukas FE.
“Saya merasa prihatin ketika mengetahui tentang adanya hak-hak karyawan yang tidak dipenuhi oleh KE selama ini sebagai Direktur Utama saat itu,” tutur FE selaku Komisaris Utama PT. Indra Wisata Sonder.
“Masalah ini sudah cukup berdampak di operasional perusahaan, dan wajar untuk dilakukan perombakan kepengurusan yang lama dan memberikan kuasa penuh kepada kepengurusan dan direktur utama yang baru, keputusan ini sudah disetujui peserta rapat pada RUPS 27 Desember 2022 kemarin,” tegas FE.
“Namun saya tetap menunggu dan masih memberikan waktu kepada KE untuk segera memberikan pelaporan pertanggungjawaban perusahaan selama menjabat sebagai Direktur Utama,” tutur FEL selaku Komisaris Utara PT.Indra Wisata Sonder
Dalam hal ini Grace Kaseger selaku Notaris Perusahaan juga memberikan tanggapan, menyayangkan Direktur Utama yang lama, tidak hadir, dalam kesempatan RUPS kemarin.
“Seharusnya, Direktur Utama atau staf dibawah koordinasinya KE bisa ikut hadir dalam kesempatan RUPS ini, sebagai pertanggungjawaban kepada Dewan Komisaris Perusahaan, oleh karena mereka tidak menghargai dan tidak hadir, Komisaris berhak penuh melakukan perombakan menggantikan Direktur utama bersama karyawan yang lama, dan akan segera diberikan tanggungjawab ke Direktur Utama yang baru,” ungkap Grace.
Rapat Umum Pemegang Saham ini merupakan rapat pertama di Tahun 2022, yang sempat tidak beroperasi selama beberapa tahun, selama tiga tahun terakhir sejak 2019-2022, dengan alasan Isu Nasional wabah Covid-19.
Frederik Eman selaku Direktur Utama PT. Indra Wisata Sonder yang baru terpilih per 27 Desember 2022 dari hasil RUPS menyatakan bersedia, menjalankan tugas dan tanggungjawabnya kedepan.
“Pertama saya akan melakukan langkah-langkah dan segala upaya yang diperlukan untuk pembenahan management perusahaan dalam waktu singkat sebelum masuk ke tahap revitalisasi lokasi Wisata Taman Eman sekalipun tugas ini tidak gampang,” ungkapnya.
“Saya butuh dukungan pemerintah dan masyarakat setempat, agar Desa Sendangan bisa menjadi salah satu destinasi wisata yang diandalkan di Sulawesi Utara,” kunci Frederik. (Mrt)