Editor: Tim Gawai
Pewarta: Mart Rasuh
TONDANO (Gawai.co) – Guna mendongkrak upaya pemerintah memperbaiki perekonomian, Rektor Universitas Negeri Manado (Unima) Prof. Dr. Deitje A. Katuuk MPd sukses meluncurkan Koperasi Digital (KoDi) yang dilaksanakan di Auditorum Unima ditandai dengan pengguntingan pita dan pelepasan balon, Senin (12/4).
Kegiatan ini merupakan kerjasama yang diprakarsai oleh Lembaga Pengembangan Inovasi dan Kewirausahaan Unima dengan PT PT Aquix Inovasi Indotek dan Koperasi Jaga Lilin Nusantara.
Dalam sambutannya Rektor Unima Prof. Dr. Deitje A. Katuuk MPd mengapresiasi kegiatan ini, karena boleh membawa kesejukan bagi kita semua dalam menginspirasi, mengembangkan karya-karya terbaik untuk masyarakat bangsa dan negara pada peluncuran KoDi.
Orang nomor satu di Unima ini menyebut, patut disadari bahwa kita sudah dan sedang bahkan akan terus menjalani kehidupan di era digital.
“Era revolusi industri 4.0 yakni dengan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi yang berkembang demikian cepat dan yang menghadirkan disrupsi inovasi yang telah terjadi dalam seluruh aspek kehidupan manusia, baik di bidang pendidikan, sosial budaya terlebih pada sektor ekonomi,” tutur Prof Dei kepada sejumlah wartawan.
Katanya lagi, era revolusi industri 4.0 dan disrupsi teknologi telah menghadirkan suatu dunia kehidupan digital. “Telah terjadi digitalisasi dalam seluruh kehidupan umat manusia,” sebutnya.
Karenanya, sistem digitalisasi itu telah membawa perubahan wajah dunia, termasuk perubahan pada sektor pengembangan ekonomi.
Kegiatan ekonomi telah bergeser ke arah yang berbasis teknologi digital, virtual economy, e-commerce. Masyarakat dengan begitu mudah melakukan transaksi-transaksi menggunakan layanan jasa digital.
“Misalkan pada transportasi online seperti Go Send, Grab. Kemudian pada belanja online melalui berbagai perusahaan layanan jasa seperti Tokopedia, Bli-bli, Lazada, dan banyak perusahaan lainnya yang sedang bermunculan baik lokal maupun nasional,” ungkap Prof Dei.
Lebih lanjut disampaikannya, termasuk hari ini telah meluncurkan KoDi Unima. Kita semua menyadari bahwa koperasi merupakan amanat konstitusi UUD 45 pada Pasal 33.
Apalagi, koperasi merupakan salah satu bidang bahkan soko guru peningkatan perekonomian bangsa kita yang telah berpengalaman melaksanakan atau meningkatkan pendapatan pada sektor koperasi konvensional.
“Hari ini bahkan ke depan kita akan terus mengembangkan koperasi ini. Dengan inovasi dan dibantu dengan teknologi, Unima kini telah memiliki koperasi yang berbasis jaringan teknologi digital,” sampainya.
Mengapa kita menghadirkan KoDi Unima ini adalah untuk meningkatkan partisipasi seluruh warga Unima baik dosen, mahasiswa, tenaga administrasi, keamanan dalam upaya meningkatkan kesejahteraan bersama.
Pada kesempatan ini telah hadir perwakilan dari Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sulut sebagai mitra kerja Unima, mitra kerja KoDi Unima.
“Kami mengharapkan kerjasama ini dapat dibangun bersama dengan seluruh koperasi yang ada di Sulut bahkan jaringan koperasi di seluruh bagian negara Indonesia, dan bahkan internasional,” ujarnya.
Kepada seluruh civitas akademika Unima, rektor menyampaikan bahwa KoDi Unima adalah aset bersama, milik semua dan untuk kesejahteraan semua.
Kalau kita memiliki semboyang dalam penerimaan mahasiswa baru jalur mandiri yakni BAKU BEKING PANDE (B2P) maka hari ini kita kembali ketambahan semboyan BAKU BEKING SEJAHTERA. Oleh sebab itu, partisipasi seluruh warga Unima akan sangat menentukan keberhasilan KoDi Unima ke depan.
Mengakhiri sambutan, rektor mengucapkan terima kasih kepada Kepala Dinas Koperasi dan UKM Sulut yang sudah boleh hadir diwakili kepala bidang, juga kepada Pemerintah Provinsi Sulut khususnya Gubernur Olly Dondokambey bersama Wakil Gubernur Steven Kandouw yang terus mendukung upaya Unima untuk terus berkembang, Bupati Minahasa Royke O. Roring dan Wakil Bupati Robby Dondokambey, Walikota Tomohon Caroll Senduk dan Wakil Walikota Tomohon Wenny Lumentut yang juga terus memberi dukungan khususnya saat hadirnya KoDi Unima ini.
Senada dengan rektor, selaku Ketua Lembaga Pengembangan Inovasi dan Kewirausahaan (LPIK) Unima Prof. Dr. Perry Rumengan MSn menambahkan, bahwa kehadiran dua perusahaan yakni PT Aquix Inovasi Indotek dan Koperasi Jaga Lilin Nusantara adalah untuk membantu Unima dalam mencapai visi dan misi melalui kerjasama kewirausahaan, ahli teknologi dan pendampingan pada bidang wirausaha secara digital.
Rumengan menjelaskan, KoDi Unima adalah bagian paling penting dari program strategis Unima Mapalus yaitu leadership, togetherness and welfareness atau tujuannya untuk kesejahteraan bersama.
“Bagi mahasiswa KoDi Unima akan menjadi wadah penting dalam pembentukan pengetahuan, sikap dan keterampilan berwirausaha,” ungkapnya.
Rumengan menjelaskan, kehadiran KoDi Unima akan menjadi media pembelajaran kewirausahaan bagi mahasiswa. Program ini disiapkan untuk mencapai indikator kinerja utama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yaitu mahasiswa yang berwirausaha.
“Unima berkewajiban menyediakan wadah bagi mahasiswa untuk dapat membangun dan menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan berwirausana. Kehadiran KoDi Unima juga diharapkan dapat meningkatkan partisipasi masyarakat,” terangnya.
Sementara itu, CEO PT Aquix Inovasi Indotek Ferdinand Dj. Dumais mengungkapkan, kita sedang bergerak ke era baru dalam berekonomi, go to the digital economy.
Menurut data Ernst & Young, transaksi E-commerce raise up 40 persen per tahunnya. Jumlah pengguna internet di Indonesia totalnya mencapai 93,4 juta orang. Dari total pengguna tersebut terdapat 71 juta orang setiap harinya mengakses internet melalui smartphone.
“Ada banyak contoh start-up yang dirintis berhasil menjadi unicorn seperti Gojek, Grab, OVO, Bukalapak dan lainnya,” katanya.
Ferdinan menjelaskan, Aquix LLC berkantor di Tiblisi Georgia, Eropa Timur dan PT Aquix Inovasi Indotek sebagai representatif Aquix LLC yang berkantor di Jakarta.
Tujuan dari perusahaan ini adalah berkontribusi bukan hanya untuk ekonomi digital tapi juga untuk misi kemanusiaan. Bukankah penemuan teknologi harus berjalan paralel dengan jawaban atas masalah yang ada dalam kehidupan manusia.
Salah satunya yakni dengan menciptakan hidrasi air dengan cara diambil langsung dari atmosfer yang secara langsung dan masuk ke dalam mesin teknologi dengan metode yang ada sehingga menghasilkan air dari udara.
Ada juga yang kedua, yakni pemurnian udara dari dalam rumah bisa dimurnikan dengan alat dari Aquix, kemudian untuk industri khususnya gas buangnya disaring sedemikian rupa sehingga yang keluarnya adalah friendly environment.
Melalui proses ini, jelas tidak mengganggu ekosistem lingkungan, lahan atau tanah, bahkan tidak saling bersinggungan dengan sesama manusia, karena prosesnya langsung dari atmosfer/udara.
“Harus bermanifestasi dalam kebaikan kemanusiaan itu sendiri. Aquix berhasil menciptakan teknologi hidrasi dan pemurnian air, udara dan gas buang industri yang sangat berguna bagi kemanusiaan dan ekosistem planet bumi,” jelasnya.
Program ini, kata Ferdinan yang nanti akan dikembangkan di Unima kedepan. “Jadi setelah sukses diluncurkannya KoDi Unima dan berkembang, kedepan akan kami kembangkan program ini disini juga,” katanya.
PT Aquix Inovasi Indotek sebagai mitranya Aquix LLC berpresensi dan bersinergi dengan Unima untuk bersama saling menjadi jembatan DUDI saling menguatkan mencapai apa yang disebut ekosistem pemberdayaan hidup baru.
Jadi ini kontribusi kita, dimana di Unima nanti akan hadir satu pabrik air yang bisa langsung dikonsumsi menjadi Air Minum Dalam Kemasan. Menarik sekali, karena proses mengambil airnya bukan dari tanah tetapi melalui atmosfer. “Kita tidak mengambil hak orang lain atas apa yang ada di dalam tanah, termasuk petani yang membutuhkan air tersebut,” tegasnya.
Termasuk, kata dia, dengan bekerjasama dengan KoDi Unima untuk pengembangan program ini nantinya. Apalagi, Unima memiliki banyak SDM mumpuni dan dibantu dengan mahasiswa yang dapat berkolaborasi untuk kemajuan bersama.
“Mahasiswa sebagai pelaku dan pewaris generasi harus siap sedia menghadapi tantangan masa depan, maka Aquix Inovasi Indotek menawarkan partnership dengan Unima untuk Inovasi dan Kewirausahaan. Mahasiswa akan menjadi co owner atau pemilik bersama dari perusahaan dan bisnisnya,” terangnya.
Menutup sambutannya, Dumais mengutip ungkapan Charles Darwin yang mengatakan, It is not the strongest of the species that survives, nor the most intelligent that survives. It is the one that is most adaptable to change.
Sementara CEO Koperasi Jaga Lilin Nusantara Gideon Ivan mengatakan, untuk koperasi digital ini kita mencatat semua transaksi kedalam bitcoin.
Dirinya menyebut, program KoDi Unima ini tercatat sebagai pertama di Indonesia bahkan di dunia. Karena, ini merupakan program dari anak bangsa sendiri dan mau tidak mau kedepan kita harus berpikir mengikuti era global yang terus berubah.
“Koperasi ini semua pencatatannya digital, semua orang bisa melihat, mengaudit selama 24 jam dan tujuh hari. Dimana keterbukaannya bisa diakses secara internasional,” jelasnya.
Bahkan, kita bisa mendatangkan investor dari luar negeri, ini hebatnya KoDi. Kedepan pasti akan mengalami seperti itu, semua transaksi keuangan mengikuti era digital. Termasuk pada sektor UMKM.
“Sedangkan UMKM sendiri tidak bisa berdiri kalau tak ada koperasi. Jadi koperasi ini menjadi soko guru terhadap perekonomian Indonesia,” ujarnya.
Jadi, melalui KoDi Unima ini kita tumbuhkan jiwa wirausaha dari mahasiswa, rasa memiliki UMKM yang ada. Kemudian bisa kembangkan, dimana mereka juga tanam modal disitu.
“Di suatu saat, memasuki umur 40-50 tahun seperti negara maju lainnya berharap kita sudah tak ada masalah dengan finansial,” ungkapnya.
Kadis Koperasi dan UKM Ir. Ronald Sorongan MSi melalui kepala bidang koperasi mengapresiasi atas program kerjasama Unima melalui Lembaga Pengembangan Inovasi dan Kewirausahaan bersama PT Aquix Inovasi Indotek dan Koperasi Jaga Lilin Nusantara yang berhasil mengembangkan KoDi Unima, pertama di Sulut, Indonesia bahkan internasional. “Ini salah satu terobosan luar biasa yang patut diapresiasi,” ungkapnya.
Tentu, program ini akan langsung disampaikan kepada gubernur dan wakil gubernur sehingga dapat juga ditunjang untuk kemajuan daerah.
Kadis Sorongan melalui kepala bidang koperasi mengungkapkan, bahwa peran kampus untuk membangun daerah sangatlah penting. Apalagi kampus merupakan lembaga penghasil kaum intelektual.
“Kampus yang didalamnya ada Unima memiliki peran penting membangun daerah, termasuk di bidang pengembangan dan pemulihan ekonomi,” sampainya.
Oleh sebab itu, kehadiran KoDi Unima ini akan mendapat perhatian khusus dari Dinas Koperasi dan UKM agar terus berkembang kedepan. “Tentunya kami mengucapkan terima kasih kepada pihak Unima khususnya rektor juga PT Aquix Inovasi Indotek dan Koperasi Jaga Lilin Nusantara yang berhasil mengembangkan program digital ini,” tuturnya.
Turut hadir dalam kegiatan ini Pembantu Rektor I Prof. Dr. Orbanus Naharia, Pembantu Rektor IV Prof. Dr. Noldy Pelengkahu, Dekan FBS Unima Dr. Donal M. Ratu, Dekan FIK Prof. Dr. Achmad Paturusi, Dekan FIS Dr. Apeles Lexi Lonto, Dekan FMIPA Dr. Anetha Lyta Flora Tilaar, Dekan Fatek Dr. Djubir Rusian Eddy Kembuan, Dekan FIP Dr. Mozes Wullur, pimpinan lembaga, dosen serta mahasiswa. (Mart Rasuh)