Editor / Pewarta : Frans Kasumbala
SITARO (Gawai.co) – Aktifitas Gunung Api Karangetang di Pulau Siau meningkat. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro) meminta warga yang tinggal dilokasi rawan bencana tingkatkan kesiapsiagaan. Jumat (21/10/2022).
Sejauh ini, Pusat Vulaknologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melalui pos pengamatan gunung api karangetang mengimbau warga tidak beraktifitas di radius yang dilarang.
Sesuai data Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Karangetang di Kampung Salili, Pulau siau, aktifitas Karangetang meningkat sejak 8 oktober 2022 lalu, jumlah gempa hembusan naik bahkan menembus angka lebih dari 80 an kali letusan tiap harinya.
Sedangkan laporan 24 Jam terakhir, Kamis (20/10/2022) telah terjadi 20 kali gempa hembusan dengab durasi 32-50 detik, serta vulkanik dalam sebanyak 3 kali durasi 10 – 12 detik dan tektonik jauh 9 kali durasi 46 – 155 detik.
Menurut petugas PGA Karangetang Aditia Gurasali, peningkatan gempa hembusan diakibatkan posisi magma berada di permukaan kawah, ditunjang curah hujan tinggi sehingga memicu letusan freatik. “Untuk saat ini aktifitas terjadi di Kawah utara, hujan memicu karna magma berada di permukaan,” katanya.
Gunung Api Karangetang masih berstatus level dua atau waspada. Lebih lanjut, Gurasali mengimbau warga supaya tidak beraktifitas di radius yang dilarang sesuai rekomendasi dari PVMBG.
“Masyarakat dilarang beraktifitas di radius 1.5 km dari puncak Kawah Utara dan Kawah selatan, serta perluasan sektoral ke arah Barat sejauh 2.5 km juga sepanjang kali Malebuhe,” urainya.
Sementara, sejak 11 Oktober 2022 Pemkab Sitaro sudah menetapkan Surat Keputusan Bupati siaga darurat bencana, ini merujuk pada peringatan dini BMKG dan Imbauan Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey.
“Ini akan jadi perhatian bersama, semua stakeholder nanti diminta proaktif, karena cuaca akan menjadi ekstrim disertai hujan” ungkap Wakil Bupati Sitaro Jhon Palandung.
Kepada media, Palandung juga meminta supaya masyarakat yang tinggal di lereng gunung atau berada di pinggir kali jalur Lava gunung api karangetang supaya meningkatkan kesiapsiagaan, apalagi ketika hujan dengan intensitas tinggi lebih dari satu jam terjadi.
“Segera mencari tempat yang aman, apalagi yang tinggal di lereng atau bantaran kali, karena adanya ancaman banjir lahar dingin gunung api karangetang,” ucapnya. (Frans)