Editor/Pewarta: Alfondswodi
BITUNG (Gawai.co) – Diduga dikerjakan secara asal-asalan, Operasi Pemeliharaan Sumber Daya Air III, yang dikerjakan di wilayah Sungai Girian, menuai kritikan warga.
Pasalnya, Operasi Pemeliharaan Sumber Daya Air III, dengan mata anggaran pemeliharaan Sungai Girian yang berbandrol 1.003.769.000 dikerjakan selama 2 Minggu.
Menurut salah satu pemerhati lingkungan Kota Bitung, Wesly Tamasiro, pekerjaan pengerukan dasar sungai, material pasir dan batuan hanya diletakan di bantaran sungai tidak diangkut.
“Jika pekerjaan seperti ini saat banjir kecil saja, maka material pasir dan Batu yang diangkut pasti kembali ke sungai,” ucap Wesly saat bersua dengan sejumlah awak media. Senin (30/8/2022).
Berbeda dengan proyek-proyek yang sama yang di kerjakan pada tahun-tahun sebelumnya, kata Wesly, material dan bebatuan yang diangkut menggunakan mobil truck dikerjakan jauh dari bibir sungai.
“Melihat pekerjaan yang sama dua tahun lalu, ada truck angkutan material bertugas membawa pasir dan buang di daerah yang jauh dari bantaran sungai,” bebernya.
Seraya meminta klarifikasi kepada Dinas PU Kota Bitung, terkait dengan pelaksanaan proyek ini, “Agar kedepan tak ada yang dirugikan saat bencana,” imbuhnya.
Hal senada dikalimatkan salah satu warga yang tinggal di sekitar Sungai Bir Pinokalan, Kecamatan Ranowulu, Ichad Ngantung kepada awak media menyampaikan jika proyek ini dikerjakan hanya sekitar 9 hari.
“Bisa ya proyek dengan niali seharga 1 Miliar hanya dikerjakan sekitar 2 minggu,” ucap Ichad.
Sementara itu, kepala Bidang Sumber Daya Air PUPR Bitung, Norke Ibrahim saat dikonfirmasi mengatakan jika proyek tersebut bukan milik kota Bitung, namun proyek dari Balai Wilayah Sungai.
“Saya sudah melihat papan proyeknya dan itu milik balai Wilayah Sungai Sulawesi I kementerian Pekerjaan Umum,” ungkapnya.
Dia sendiri baru mengetahui jika ada proyek pengerukan di Sungai Girian itu.
“Saya juga baru mengetahui proyek itu, sebab belum ada koordinasi dari pihak BWS kepada kami di dinas PUPR Bitung,” katanya.(*/ayw).