Editor/Pewarta: Edwin Bawole
MINUT (Gawai.co) – Semarak HUT Kemerdekaan RI ke-77 Tahun 2022 oleh berbagai etnis di Desa Kauditan diimplementasikan dengan beragam kegiatan.
Desa Kauditan Dua jaga 10 dan 13, antusias masyarakat menggelar panjat pinang yang memperebutkan bermacam hadiah. Data yang didapat, sumber dana kegiatan ini merupakan sumbangsih dari masyarakat penduduk desa Kauditan yang berasal dari Sangihe, Makasar, Jawa, dan Gorontalo (SaMaJago)
Panjat pinang yang diketahui menjadi budaya identik dengan perayaan momentum HUT kemerdekaan RI ini, kali ini adalah murni gagasan dari masyarakat.
Sejak Selasa pagi (17/8/2022) nampak aktivitas warga guna persiapan digelarnya kegiatan ini. Mantan Maweteng jaga 13 desa Kauditan II Denfi Dawid kepada media ini menjelaskan, pelaksanaan kegiatan ini merupakan perwujudan kerukunan masyarakat yang dari luar daerah Minahasa tapi sudah puluhan tahun menjadi penduduk desa kauditan kecamatan Kauditan kabupaten Minahasa Utara.
“Kegiatan ini disponsori etnis pendatang yang sudah menjadi penduduk Kauditan sejak puluhan tahun silam,” ungkap Denfi.
Lebih jauh ia menjelaskan, kalangan pendatang (bukan pribumi) tentang kependudukan di daerah Minahasa Utara (Minut), sebagian besar dilahirkan dan dibesarkan di daerah Minahasa ini.
“Setahu saya penduduk yang bukan pribumi yang menjadi penduduk sah kabupaten Minut secara khusus desa Kauditan II, keberadaannya kurang lebih 1 abad sudah menduduki wilayah Kauditan ini. Sebagian besar masyarakat tahu dan meyakini bahwa mereka adalah penduduk Minahasa Utara yang lahir dan dibesarkan di desa Kauditan II,” tutur Denvi
Hal ini dibenarkan oleh Deky Mudeng penduduk pribumi desa Kauditan I.
“Setahu saya wilayah Kauditan ini memang sejak lama punya penduduk dari daerah lain seperti Sangihe, Jawa, dan Gorontalo yang menetap atau tinggal Di Kauditan dan ber-KTP Minahasa Utara” terang Mudeng.
Diketahui kegiatan ini terbuka untuk umum dan tanpa pungutan biaya apapun. Tokoh masyarakat Kauditan Adrian Tahulending adalah sosok yang dipercaya etnis pendatang untuk menjadi fasilitator pelaksanaan kegiatan ini,mengapresiasi antusias masyarakat untuk menyemarakan perayaan HUT kemerdekaan RI.
“Ini luar biasa dan sangat membanggakan. Saya sangat mengapresiasi apa yang dilakukan masyarakat saat ini. Juga trimakasih telah mempercayakan saya untuk menjadi ujung tombak dalam kegiatan. Smoga kerukunan dan persatuan ini boleh terus terjaga,dan dibudayakan untuk generasi-generasi yang akan datang demi terciptanya NKRI”tuturnya.
Ditambahkan Adrian, kebersamaan yang tanpa memandang suku dan agama, adalah wujud nasionalisme. “Olehnya diharapkan apa yang telah dilakukan ini, kiranya menjadi motivasi kita kedepan untuk membudayakan persatuan yang tidak memandang perbedaan,” tutupnya. (Eba)