Editor/Pewarta: Michelle de Jonker
MINUT (Gawai.co) – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Republik Indonesia (RI) Sandiaga Salahuddin Uno kembali berkeliling Nusantara dalam ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022.
Kali ini, Desa Wisata Budo yang terletak di Kecamatan Wori, Kabupaten Minahasa Utara (Minut), Sulawesi Utara itu terpilih dalam 50 desa wisata terbaik.
Dalam kunjungannya, Sandiaga Uno yang ditemani sang istri, Nur Asia meninjau desa wisata yang terkenal dengan keindahan bawah lautnya itu.
Bersamaan dengan itu, dirinya mencatat sejumlah harapan dan kebutuhan masyarakat, khususnya para pelaku usaha parekraf untuk mengembangkan usahanya.
Satu di antaranya adalah Oma Oce yang mengaku membutuhkan bantuan berupa kelengkapan guest house yang dikelolanya, seperti sprei dan handuk berwarna putih serta lainnya.
“Saya melihat Oma Oce, apa yang dia perlukan tentunya adalah sprei warna putih, handuk, kelengkapan, mungkin nanti pelatihan SDM seperti apa, penataan daripada bubur Manado dan nasi kuning serta penataan produk-produk ekonomi kreatif lainnya,” kata Sandiaga Uno. “Karena alamnya sendiri sudah luar biasa, jadi tinggal produk-produk ekonomi kreatif, dan juga dilengkapi wisata bawah air,” tambahnya.
Penetapan Desa Wisata Budo tersebut diharapkannya dapat dilanjutkan dengan penataan infrastruktur serta pelatihan sumber daya manusia. Sebab, Desa Wisata Budo diketahui merupakan bagian dari Destinasi Super Prioritas (DSP) Likupang yang bisa menopang kunjungan wisatawan.
“Jadi harapannya Likupang ini bisa menjadi quality tourism dan Desa Wisata Budo ini menjadi sustainable tourism. Harapannya semakin terlihat kebangkitan parekraf kita dan kalau dilihat ini sempat viral 1.400 orang yang datang, Ini membuka lapangan kerja yang luas bagi masyarakat Desa Budo sendiri, mungkin tidak ada yang menganggur kalau ada 1.400 orang yang datang ke sini,” ujarnya bersemangat.
Oleh karena itu, dirinya mengaku sangat mendukung pengembangan produk ekonomi, termasuk batik bermotif Mangrove. Alasannya karena mangrove menjadi salah satu daya tarik Desa Wisata Budo.
Seperti kita ketahui bersama kata Sandiaga Uno, fesyen menyumbang USD 21,8 miliar lebih dan fesyen yang mendominasi dari segi ekspor. Alangkah baiknya kalau Desa Wisata Budo juga mengembangkan motif ini dan pada satu saat ikut menyumbangkan kepada peningkatan lapangan kerja.
“Tahun 2022 ini kita akan ciptakan 1,1 Juta lapangan kerja baru, dan 4,4 juta pada tahun 2024, semuanya dari sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Harapannya fesyen di Desa Budo yang dikembangkan ini, yaitu batik mangrove bisa menjadi andalannya,” paparnya. (Mdj)