Pewarta/Editor: Michelle de Jonker
MINUT (Gawai.co)- Upaya mengoptimalkan potensi wisata dalam lingkup fokus area pengembangannya, Bank Indonesia Sulawesi Utara hadir menyelenggarakan pelatihan pengembangan UMKM dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran, pengetahuan, dan kompetensi para pelaku usaha dan kualitas Sumber Daya Manusia sebagai penggerak utama wisata Pulau Bangka.
“Pelatihan ini juga merupakan tindak lanjut koordinasi yang rutin dilakukan antara Bank Indonesia dengan Deputi Bidang Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif – Kemenkomarve terkait Pengembangan DPSP Likupang, khususnya Pulau Bangka,” kata Arbonas Hutabarat, Sabtu (11/6/2022).
Dalam penyelenggaraan pelatihan pengembangan UMKM ini, Bank Indonesia bekerja sama dengan Dinas Ketenagakerjaan Minahasa Utara dan IMUTS Pelatih Indonesia yang akan memberikan sosialisasi dan pelatihan.
“Melalui program pelatihan seperti yang dilakukan Bank Indonesia diharapkan dapat menjadi langkah baru bagi para pelaku UMKM membentuk “growth mindset” cara berpikir maju, sebagai pelaku UMKM yang sukses, mampu mengembangkan usaha yang dimiliki secara lebih produktif, serta turut menjadi penggerak dalam kesuksesan Pulau Bangka sebagai destinasi wisata prioritas di Likupang yang akan turut mendorong peningkatan kapasitas ekonomi daerah. Mari kita bersama mendukung kemajuan pariwisata di Sulawesi Utara,” tambah Arbonas.
Sementara itu juga, Arbonas Hutabarat memiliki kerinduan agar UMKM di Kawasan Ekonomi Khusus Likupang semakin maju.
“Dengan segala diversitas budaya dan panorama alamnya, pariwisata di Indonesia merupakan salah satu destinasi wisata menarik perhatian dunia,” terannya lagi.
“Hal ini tercermin dari data Travel and Tourism Competitiveness Index (TTCI) dari World Economic Forum (WEF) yang menunjukkan peringkat pariwisata Indonesia yang meningkat pesat. Sebelumnya pada tahun 2013 Indonesia berada pada peringkat 70 pada tahun 2013 dan meningkat menjadi 40 pada tahun 2021,” sambungnya.
Olehnya meski peringkat Indonesia meningkat tajam, bukan berarti pengembangan pariwisata nasional telah tuntas. Masih terdapat tantangan disektor pariwisata yang harus kita kejar bersama mengingat negara tetangga memiliki peringkat yang lebih baik dari Indonesia seperti, Malaysia pada peringkat 26 dan Thailand pada peringkat ke 34.
“Pencanangan Destinasi Super Prioritas, tersebut diharapkan dapat mendorong kualitas pariwisata yang lebih memadai dan menarik kunjungan wisatawan, baik domestik maupun internasional agar lebih lama berwisata di Indonesia. Secara tidak langsung, hal ini juga akan berdampak baik bagi produk-produk ekonomi kreatif di daerah 5 (lima) Destinasi Super Prioritas, termasuk di Pulau Bangka, Likupang, Minahasa Utara”, Pungkas Arbonas. (MDJ)