E2L Jadi Pembicara Pada Seminar Nasional digagas PGI

Bupati Talaud Elly Engelbert Lasut. (Foto: ist)

 

Pewarta/Editor: Martsindy Rasuh

MELONGUANE (Gawai.co)- Bupati Kabupaten Kepulauan Talaud Dr dr Elly Engelbert Lasut ME (E2L) menjadi pembicara pada Seminar Nasional yang digagas Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) di Graha Oikoumene, Jakarta Pusat, Selasa (10/5/2022).

Pada kesempatan tersebut, Bupati E2L dalam orasinya menjelaskan tentang Politik Moderasi dalam kehidupan Kebangsaan.

“Politik dan Moderasi adalah soal perilaku cara berpikir orang dalam melakukan Interaksi, ada dua sumber pertama dari pikiran dan perasaan manusia dan kedua bersumber dari roh Tuhan yang kemudian menjadi sumber kehidupan manusia sebagai nilai universal,” kata Bupati E2L.

Dia juga menjelaskan tentang perbedaan- perbedaan merupakan kenyataan hidup bagi manusia sebagai individu dan sebagai masyarakat. Hal ini sangat dibutuhkan dalam rangka menjaga persatuan, dan kesatuan.

Menurutnya, moderasi ditujukan kepada pemikiran dan jiwa manusia. Sejak diciptakan manusia selalu dihadapkan pada aneka perbedaan seperti perbedaan fungsi dan tujuan organ tubuh yang berbeda, dan justru ini membuat manusia hidup.

Sedangkan Staff Khusus BPIP Benny Susetyo mengingatkan, sebagai warga gereja kita harus  percaya diri dan memiliki ‘iman kebangkitan’ dengan berusaha membangun sistem nilai yang kita teladani dari Kristus yang senantiasa berpegang pada kebenaran dan kedamaian, selalu berusaha dan terlibat dalam menjaga persatuan, dan kesatuan, serta tidak terjebak dalam polarisasi politik, terlebih dalam menghadapi Pemilu 2024.

Selain itu Susetyo juga menambahkan, gereja harus menjadi garam dan terang sebagai penyeimbang dari ideologi-ideologi kematian yang menjebak masyarakat dalam narasi negatif, dan berita bohong. Umat Kristiani harus memiliki spirit kebangkitan dengan meneladani Kristus, memegang peranan sebagai pejuang kebenaran, keadilan sekaligus perdamaian, lakukan politik suara hati yang semata-mata memperjuangkan kemanusiaan.

Benny  berharap, umat Kristiani tidak terjebak dalam pertarungan wacana, namun bergerak nyata melalui gagasan-gagasan nyata bagi bangsa, yang tidak hanya bermanfaat bagi umat, namun juga seluruh bangsa dan negara.(Mrt)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *