Support Pariwisata Pulau Lembeh, Perumda Bangun Bitung Bakal Lakukan Ini

Dirut Perumda Bangun Bitung saat ditemui sejumlah awak media. (doc.foto: Gawai.co)

Editor/Pewarta: Alfondswodi

BITUNG (Gawai.co) – Genjot pariwisata di Kota Bitung, Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Bangun Bitung, dikabarkan bakal mengelola destinasi wisata Pulau Lembeh. Rabu (9/3/2022).

Diketahui, selain memiliki spot diving berkelas Dunia, Pulau Lembeh juga memiliki wisata Budaya, Alam dan spot rekreasi serta memiliki pemandangan yang spektakuler menghadap langsung ke Kota Bitung.

Adapun destinasi yang bakal di kelola oleh Perumda Bangun Bitung, antara lain seperti Puncak Babydoll di Kelurahan Mawali Kecamatan Lembeh Utara, Monumen Trikora di Kelurahan Batulubang Kecamatan Lembeh Selatan dan Patung Yesus di Kelurahan Dorbolaang Kecamatan Lembeh Selatan.

Informasi tersebut tak ditampik oleh Direktur Utama Perumda Bangun Bitung, Rizal Marcos Lumombo saat ditemui sejumlah awak media, pada Senin 7 Maret 2022 disalah satu ruangan kantornya di Kelurahan Wangurer Timur, Kecamatan Madidir.

Menurut Dirut Perumda Bangun Bitung, mengatakan rencana tersebut sudah pernah dibahas dengan Walikota dan Wakil Walikota Bitung, Maurits Mantiri-Hengky Honandar serta instansi terkait.

“Secara aturan memang Perumda Bangun Bitung dibolehkan untuk mengelola apapun yang berpotensi pemasukan bagi kas daerah, termasuk destinasi pariwisata,” kata Rizal.

Mengacu ke aturan kata Rizal, Perumda Bangun Bitung hanya tidak diperbolehkan untuk mengelola masalah air dan pasar. Di luar kedua larangan itu, semua sektor bisa dikelola termasuk pertambangan seperti galian C serta jenis usaha lainnya.

Dasar pengalihan pengelolaan destiasi pariwisata di Pulau Lembeh ke Perumda Bangun Bitung, lanjut Rizal, dikarenakan masih ada kaitannya dengan salah satu jenis usaha penyeberangan ke Pulau Lembeh yakni KM Tude.

“Makanya wacana itu muncul karena ada kaitannya dengan pelayanan KM Tude, sehingga tidak menutup kemungkinan untuk trip pariwisata khusus ke Pulau Lembeh akan satu paket dengan jasa penyeberangan KM Tude,” katanya.

Pun baru sebatas wacana dan sementara digodok, mantan aktivis ini mengaku sudah menghubungi sejumlah pihak untuk bersama-sama mengelola destinasi di Pulau Lembeh agar menarik bagi wisatawan lokal dan luar negeri.

“Jika wacana itu terealisasi, maka yang pertama kali akan digarap adalah Monumen Trikora dengan menghadirkan wahana air serta restoran dengan pemadangan laut dan Kota Bitung. Dua konsep awal ini pasti akan menarik wisatawan untuk datang,” pungkasnya. (ayw).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *