Perkembangan Vaksinasi di Minahasa

Vaksin Covid-19 (Foto: Istimewa)

Editor: Martsindy Rasuh

Penulis: Maher Kambey

TONDANO (Gawai.co) – Proses vaksinasi masih terus digenjot pemerintah yang melibatkan semua pihak terkait. Untuk Kabupaten Minahasa sendiri, berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Kabupaten Minahasa sampai saat ini vaksinasi yang dilakukan Dinas Kesehatan bersama TNI/Polri telah mencapai angka 59,94% untuk dosis pertama dan 40,63% untuk dosis kedua.

Sedangkan untuk angka vaksinasi berdasarkan KPCPEN dengan menggunakan KTP telah mencapai angka 71,77% untuk dosis pertama dan 49,22% untuk dosis kedua.

Sementara itu, terkait dengan ribuan dosis vaksin yang kedaluwarsa, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Minahasa melalui Kepala bidang P2, dr. Maxi Umboh menjelaskan bahwa hal tersebut terjadi akibat masa pakai yang pendek.

“Waktu lalu dalam data 2021, ada sekitar 3000 dosis yang kedaluwarsa. Selain masa pakai yang pendek, animo masyarakat masih kurang sehingga sangat berpengaruh,” tulisnya melalui pesan elektronik saat dihubungi, Rabu (19/1/2022).

Lebih lanjut dia menjelaskan, pihaknya akan tetap melibatkan berbagai stakeholder baik jajaran Pemkab Minahasa, TNI/Polri, tokoh masyarakat, dan tokoh agama untuk menggerakan masyarakat agar divaksin.

“Secara internal kami juga akan menambah jadwal dan lokasi layanan vaksinasi secara berkelanjutan untuk meningkatkan koordinasi dalam sistem informasi kebutuhan vaksin,” jelasnya.

Dirinya menambahkan, nantinya akan dilakukan sinkronisasi dengan Dinkes Provinsi Sulut terkait ketersediaan dan masa pakai vaksin serta promosi layanan dan manfaat vaksinasi yang berkelanjutan.

Menurutnya, hal itu dilakukan guna mencegah kejadian seperti sebelumnya yakni banyaknya dosis vaksin yang tidak digunakan hingga kedaluwarsa.

Terkait dengan kejadian ikutan pasca imunisasi atau KIPI, Maxi mengatakan bahwa selama ini pihaknya sempat menerima laporan dari penerima vaksin.

“Dari penerima vaksin dosis pertama dan kedua, kami menerima ada masyarakat yang melaporkan tentang KIPI namun hanya ringan,” tulisnya.

“Dengan melihat keadaan sekarang, kerja sama multisektor sudah sangat baik dilaksanakan, bahkan banyak masyarakat semakin paham tentang prokes dalam pencegahan penularan Covid-19,” tutupnya. (Mhr)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *