Unima Mewisuda 923 Wisudawan, Rektor: Jaga dan Pelihara Nama Baik Almamater

Suasana pelaksanaan wisuda daring Unima dipimpin langsung Rektor Prof. Dr. Deitje A. Katuuk, MPd. (ist)

Editor: Martsindy Rasuh

TONDANO (Gawai.co) – Universitas Negeri Manado (Unima) sukses menggelar upacara akademik yakni wisuda semester genap tahun ajaran 2020/2021, yang dilaksanakan secara virtual/daring dan luring dengan menerapkan protokol kesehatan ketat, bertempat di gedung Auditorium kampus, Selasa (27/7).

Pada kesempatan tersebut, Ketua Senat juga selaku Rektor Unima Prof. Dr. Deitje A. Katuuk, MPd dalam sambutannya menyampaikan, sekalipun masih berada pada situasi pandemi Covid-19, khususnya dalam penerapan PPKM level 4 di Sulawesi Utara terutama Manado, Tomohon, Minahasa dan Minahasa Utara, namun masih diperkenankan Tuhan melaksanakan upacara akademik dan universiter yang amat mulia dan terhormat sekaligus pengukuhan guru besar yakni Prof. Dr. Verry Ronny Palilingan, MSi dan Prof. Dr. Marianus, MSi.

Rektor menyampaikan, wisuda kali ini benar-benar dilaksanakan dengan penerapan ketat PPKM level 4. “Wisuda dan pengukuhan guru besar tetap kali ini dilaksanakan secara daring dan luring yang sangat terbatas,” ungkap orang nomor satu di Unima ini.

Lebih lanjut disampaikan rektor, total wisudawan Unima pada semester genap ini sebanyak 923 wisudawan. Dengan rincian, Fakultas Bahasa dan Seni 97 orang, Fakultas Ekonomi 88, Fakultas Ilmu Keolahragaan 73, Fakultas Ilmu Pendidikan 142, Fakultas Ilmu Sosial 195, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam 148, Fakultas Teknik 99 dan Pascasarjana 81.

Dengan begitu, lanjut rektor, wisuda bukan hanya tradisi universiter yang rutin. Tetapi merupakan bagian dari akuntabilitas akademik dan publik suatu institusi pendidikan.

“Oleh sebab itu kami dengan penuh kebanggaan mewisuda saudara-saudara. Mulai hari ini saudara-saudara berhak menggunakan gelar doktor, gelar magister dan gelar sarjana sesuai bidang ilmu saudara-saudara,” ucap Prof Dei, begitu ia disapa.

Kata Prof Dei, hayatilah bahwa gelar akademik yang anda sandang bukanlah tujuan akhir, tetapi masih harus dipertanggungjawabkan kepada masyarakat melalui pengabdian saudara-saudara.

“Ladang dan medan pengabdian masih terbentang luas di hadapan anda. Ladang dan medan pengabdian yang demikian luas itu membutuhkan semangat, kreativitas, dan inovasi; menuntut kerja keras dan disiplin yang tinggi, serta tanggungjawab maupun keimanan dan ketaqwaan yang kuat,” sebutnya.

Rektor menasihatkan, abdikan dirimu dengan penuh dedikasi dan tanggungjawab. Hari ini saudara-saudara telah diwisuda dengan resmi, sekaligus diterima menjadi anggota Ikatan Alumni Unima.

“Jaga dan pelihara nama baik almamater, dan suatu saat nanti, sebagai anggota Ikatan Alumni Unima, kami berharap saudara-saudara dapat memberikan sumbangan pikiran bagi pengembangan kampus maupun daerah,” tuturnya.

“Selaku rektor saya menyampaikan selamat atas keberhasilan saudara-saudara, terima kasih, dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada orang tua dan keluarga wisudawan yang telah memberikan kepercayaan kepada lembaga ini untuk mendidik anak, suami, dan isteri saudara-saudara,” ungkap istri guru besar senior Unima Prof. Dr. Sjamsi Pasandaran.

Hadirin yang saya hormati, pada kesempatan yang amat berbahagia dan penuh sukacita ini, perkenankan kami menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya kepada Pemerintah Provinsi Sulut, khususnya kepada Gubernur Olly Dondokambey SE dan Wakil Gubernur Steven Kandouw bersama seluruh jajaran, sebagai mitra yang bersama-sama membangun Unima ke depan.

“Terima kasih kami sampaikan kepada pak gubernur dan wakil gubernur yang terus membantu dan memberi perhatian khusus untuk kemajuan kampus Unima pada bidang pendidikan,” terangnya.

Sementara itu, Ketua Panitia Wisuda Semester Genap Unima tahun akademik 2020/2021 Dr. Mister Gidion Maru, SS, MHum menjelaskan, pelaksanaan prosesi wisuda kali ini sepenuhnya daring, dan yang hadir di dalam ruangan pun sangat terbatas dan penerapan prokes ketat.

“Khusus pimpinan universitas yang hadir sangat terbatas dan dibatasi dengan mengikuti prokes yang ketat, diawasi oleh tim dokter klinik Unima,” sebutnya.

Meskipun sepenuhnya daring, Unima telah mengirim surat pemberitahuan kepada tim Satgas Covid-19 Kabupaten Minahasa untuk koordinasi.

“Kami telah mengirim surat ke tim Satgas Covid-19 Minahasa, jadi pelaksanaan prosesi wisuda pun berlangsung tertib,” katanya.

Diterangkan Gidion yang juga sebagai Pembantu Dekan Satu di Fakultas Bahasa dan Seni ini, peserta wisuda daring telah disediakan flyer masing-masing untuk di rumah, sehingga seremoni wisuda tetap terasa.

“Para peserta wisudawan yang ikut daring telah disediakan flyer untuk mengikuti seremoni wisuda,” katanya.

Jadi, pada prinsipnya pelaksanaan wisuda kali ini Unima menerapkannya berdasarkan edaran pemerintah dengan tidak melanggar prokes serta penerapan PPKM level 4 di Sulut.

Ia pun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu, terlebih khusus panitia wisuda yang telah bekerja bersama untuk suksesnya prosesi awal hingga akhir kegiatan.

“Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu, terkhusus kepada para panitia yang telah bekerja bersama untuk suksesnya wisuda tahun ajaran ini. Terima kasih pula kepada ibu Rektor Prof. Dr. Deitje Katuuk MPd yang telah mengarahkan serta memberi dukungan kepada kami,” tandasnya.

Turut hadir dalam prosesi wisuda daring dan luring diantaranya, mewakili Pemprov Sulut yakni dr. Jemmy Lampus MKes selaku Kepala Balitbangda Sulut, para pembantu rektor, kepala biro, direktur, para dekan dan perwakilan wisudawan. (Martsindy Rasuh)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *