Miliki Segudang SDM Unggul, UNG Puji Unima

Suasana pelaksanaan FGD antara Senat UNG dan Unima. (ist)

Editor: Martsindy Rasuh

TONDANO (Gawai.co) – Dinilai memiliki segudang Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul, Universitas Negeri Gorontalo (UNG) memuji Universitas Negeri Manado (Unima). Hal itu disampaikan Ketua Senat UNG Prof. Dr. Rauf Hatu MSi dalam kunjungan kerja sekaligus melaksanakan Focus Group Discussion (FGD), bertempat di ruang senat lantai III Unima, Kamis (17/6).

“Pengembangan SDM Unima sudah lebih unggul dan maju, karena rata-rata di setiap fakultas telah memiliki profesor, guru besar. Sedangkan di UNG baru 39 orang, itupun ada dua fakultas yang sama sekali belum ada profesor,” ungkapnya kepada media ini.

Dirinya pun mengapresiasi kepada civitas akademika Unima karena mampu menuangkan pikiran-pikiran dan ide untuk memajukan kampus. “Saya selaku ketua senat salut dengan pikiran-pikiran dan ide yang ada di Unima yang dituangkan dalam Statuta maupun peraturan rektor,” ucapnya.

Prof Rauf menyampaikan, tujuan dari kunjungan UNG ke Unima ini dalam rangka penyesuaian Statuta.
“Jadi Statuta kami dalam rangka penyusunan. Guna memperkuat dan memperdalam, makanya melakukan perbandingan dengan perguruan tinggi lain, termasuk Unima,” jelasnya.

Kata dia, ada sepuluh perguruan tinggi yang dikunjungi, salah satunya Unima. “Kenapa berkunjung ke Unima, karena kampus ini merupakan salah satu kampus tertua, dan UNG juga salah satu bagian dari Unima dulu. Alasannya, karena UNG dulu pernah jadi kampus jauhnya Unima,” sebutnya.

“Jadi tujuan utama kami ke Unima adalah untuk melakukan sharing mengenai Statuta,” tuturnya.

Setelah melakukan sharing tadi, kata Prof Rauf, pihak UNG mendapatkan masukan dan tentu boleh melengkapi penyusunan Statuta.

Dirinya mencontohkan, misalkan tugas belajar dan izin belajar. Kalau di Unima itu diatur dalam peraturan rektor, dan ini akan kita bawah ke kampus UNG untuk didiskusikan.

“Kalau di UNG boleh tugas belajar dan izin belajar sekaligus masih menjabat. Jadi apa masukan yang kami dapat dari Unima akan diskusikan di internal kami nantinya, salah satunya soal tugas belajar dan izin belajar,” ujarnya.

“Kami berharap pertemuan ini bukan hanya sekali, mungkin kedepan kita akan datang lagi ke Unima untuk sharing, agar supaya kampus UNG bisa lebih berkembang,” harapnya.

Sementara itu, Rektor Unima Prof. Dr. Deitje A. Katuuk MPd mengapresiasi tim UNG yang telah memilih Unima menjadi salah satu kampus untuk bertukar pikiran terkait penyusunan Statuta dan Organisasi Tata Kerja (OTK) perguruan tinggi.

“Kami sangat berterima kasih dan mengapresiasi tim UNG yang telah memilih kampus Unima untuk tukar pikiran mengenai penyusunan Statuta,” ungkap Prof Dei.

Prof Dei menjelaskan, Statuta merupakan undang-undangnya universitas, pedoman atau peraturan tertinggi di setiap kampus. Jadi ide atau gagasan yang dituangkan dalam Statuta berkaitan dengan norma yang sesuai dengan kebutuhan kampus itu sendiri.

“Jadi norma atau aturan universitas semua ditata dalam panduan Statuta, turunannya yah tentu peraturan rektor dan lain sebagainya. Tentunya, harus sejalan dengan kebutuhan internal kampus itu sendiri,” terangnya.

Unima pun, tambah Prof Dei, terus berbenah untuk peningkatan kualitas pendidikan dengan melaksanakan berbagai program, salah satunya merevisi dan mengusulkan Statuta dan OTK yang sementara ini menunggu disahkan oleh kementerian.

Dikatakannya, melalui Statuta ataupun OTK tertuang tentang perencanaan, pengembangan program dan penyelenggaraan kegiatan fungsional sesuai dengan visi dan misi dari program Unima.

Tentu, berisi dasar yang dipakai sebagai rujukan pengembangan peraturan umum, peraturan akademik dan lain sebagainya.

Turut hadir dalam FGD diantaranya, Wakil Rektor II Bidang Umum dan Keuangan UNG Dr. Ir. Yuniarti Koniyo MP didampingi para anggota senat yakni Prof. Dr. Fenty U. Puluhulawa SH MH, Prof. Dr. H. Abdul Haris Panal SPd MPd, pihak Unima yakni Pembantu Rektor I Prof. Dr. Orbanus Naharia, Pembantu Rektor II Prof. Dr. Sanusi Gugule, Sekretaris Senat Prof. Dr. Lexie Lumingkewas, para dekan dan kabag. (Martsindy Rasuh)

 

Respon (1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *