Minsel  

1.555 Warga Minsel Terima Sertifikat Tanah, Tuwo : PTSL Bisa Urai Sengketa Lahan

 

Kepala BPN Minsel Deany Keintjem bersama staf ahli Decky Tuwo usai penyerahan sertifikat tanah. 

Editor: Tim Gawai


MINSEL (Gawai.co) – Sebanyak 1.555 masyarakat Minsel menerima sertifikat tanah melalui program PTSL, Selasa (05/01). Sertifikat tersebut diberikan Badan Pertanahan Nasional (BPN) Minsel yang digelar serentak di seluruh Indonesia oleh BPN RI. 

Sebelum penyerahan, para penerima di Minsel mendengarkan sambutan oleh Presiden Joko Widodo dan kepala Badan pertanahan nasional Sofyan Jalil secara virtual. Dengan mematuhi protokol kesehatan Covid-19, para penerima sertifikat diwakili oleh 50 orang penerima PTSL.

Disampaikan Kepala BPN Minsel Deany Keintjem, 50 perwakilan diundang untuk mematuhi protokol kesehatan. “Sementara sertifikat yang dibagikan untuk kabupaten Minsel berjumlah 1.555 bidang yang diserahkan dari 1892 bidang tanah. Hari ini baru 50 sertifikat yang di serahkan untuk selanjutnya penyerahan akan di lakukan langsung ke desa-desa. 

Jadi kita tinggal melakukan koordinasi dengan para hukum tua untuk bagaimana proses penyerahan karena harus mematuhi protokol kesehatan,” tukas Keintjem sembari mengatakan BPN Minsel telah mencapai target untuk tahun 2020 dan target 5000 sertifikat lagi yang akan diterbitkan di 2021.

Terpisah, mewakili Pemkab Minsel Staf Ahli Bidang Politik, Hukum dan Pemerintahan Decky Tuwo mengapresiasi BPN Minsel yang telah bekerja dengan baik menuntaskan target sertifikat tanah. “Lewat program PTSL juga kami pemerintah bersyukur karena dengan adanya kepastian hukum atas tanah-tanah ini, bisa mengurai atau meminimalisir sengketa-sengketa tanah. Karena kita tahu, banyak sekali kasus sengketa-sengketa soal lahan atau tanah yang terjadi di Minsel,” katanya.

Tuwo juga mengharapkan masyarakat yang menerima sertifikat bisa memanfaatkan itu dengan baik. “Setidaknya itu bisa dimanfaatkan untuk menambah modal usaha. Karena dengan adanya usaha mikro atau usaha kecil di desa bisa meningkatkan perekonomian masyarakat Minsel,” tukasnya.(Tim Gawai)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *