Targetkan Raih Predikat WBK Dari Kemenkum HAM, Lapas Papakelan Terus Berbenah

Kepala Lapas Kelas II B Papakelan Tondano Mulyoko. (ist)

Pewarta: Nobel Kombaitan
Editor: Adelfrits Rasuh

TONDANO (Gawai.co) – Lembaga Pemasayarakatan (Lapas) Kelas II B Papakelan Tondano, Kabupaten Minahasa, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) terus berbenah. Hal itu disampaikan Kepala Lembaga Pemasayarakatan (Kalapas) Mulyoko, Jumat pekan lalu.
Dirinya pun menargetkan tahun 2020 meraih predikat Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dari Kementerian Hukum dan HAM RI.
Diungkapkan Mulyoko, langkah pertama yang dilakukan pihaknya dalam rangka meraih predikat WBK adalah menata kedispilinan pengawai (internal).
“Meraih WBK itu berat. Dibutuhkan tekad dan komitmen yang kuat dari seluruh pegawai Lapas. Ini fokus utama yang sedang kita bentuk diinternal pegawai,” tegas Mulyoko.
Dijelaskan mantan Kepala Rumah Tahanan (Rutan) Putussibau, Kalimantan Barat ini, predikat WBK akan disematkan apabila lapas bisa melakukan seluruh pelayanan pemasyarakatan secara maksimal sesuai SOP.
“Mulai dari kunjungan, pemberian remisi, cuti bersyarat (CB), dan pelaksanaan pembebasan bersyarat (PB) semua tanpa biaya. Ini penilaiannya. Jika masih ditemukan, kita tidak bakalan dapat predikat itu (WBK),” jelasnya. 
Lebih lanjut, Mulyoko mengaku optimis pembenahan demi pembenahan pelayanan yang terus dilakukan pihaknya, akan mengantarkan Lapas Tondano menyabet predikat WBK tahun 2020.
“Awal Juni kita dinilai untuk administrasinya oleh TPI. Pekan lalu baru selesai hasil penilaiannya, dan alhamdulilhah kita dapat nilai 78,1 dari standar 75 untuk bisa diusulkan sebagai lapas penerima predikat WBK,” ungkap Mulyoko.
Selain itu, untuk penilaian sendiri sebenarnya sudah dimulai pada awal Januari lalu. Hanya saja karena ada covid19 maka baru akan dilanjutkan bulan Agustus mendatang.
“Sedangkan hasil penilaian sendiri atau pemberian predikat WBK keluar awal tahun Januari 2021,” tukas Mulyoko sembari menambahkan, jika sudah meraih predikat WBK, tahun berikutnya pihaknya akan mengejar WBBM atau Wilayah Birokrasi Bersih Melayani. 
“Kita sangat terbuka mengenai pelayanan di lapas. Tidak ada ditutup-tutupi. Teman-teman wartawan juga bisa datang dan menilai langsung,” tandasnya. (Nobel Kombaitan/Adelfrits Rasuh)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *