Pilrek Unima Makin Menarik, Prof Dei Resmi Daftarkan Diri

Pembantu Rektor I Prof DR Deitje A. Katuuk saat menyerahkan dokumen pendaftaran kepada panitia Pilrek Unima. (ist)

Pewarta: Nobel Kombaitan
Editor: Adelfrits Rasuh

TONDANO (Gawai.co)– Pemilihan rektor (Pilrek) Universitas Negeri Manado (Unima) makin menarik perhatian. Pasalnya, setelah sebelumnya mantan Dekan FMIPA Prof DR Rudi A. Repi mendaftarkan diri untuk maju dalam perhelatan pesta demokrasi di kampus biru itu, Kamis (28/5). Terkini, Pembantu Rektor (PR) I Prof DR Deitje A. Katuuk pun resmi mendaftar sebagai bakal calon rektor (bacarek), Selasa (2/6).
Disampaikan PR I yang biasa disapa Prof Dei, tekadnya untuk maju sebagai calon rektor karena ingin mewujudkan
Unima maju dan unggul dengan pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum (BLU).
Selain itu, Prof Dei memiliki impian untuk menghidupkan kembali semangat Unima Mapalus sebagai kearifan lokal, dan bersinergi dengan Pemprov Sulut bahkan dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam mewujudkan Unima sebagai kampus Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka.
“Berbagai program penelitian dan inovasi bersama dengan Kemenristek melalui Badan Riset Inovasi Nasional, dan membangun sistem manajemen terintegrasi berbasis TIK. Hal ini tentu perlu ditingkatkan,” ungkap Katuuk.
Sementara itu, bacarek Unima periode 2020-2024 ini menuturkan, dirinya mendaftar karena ingin memenuhi harapan dari banyak guru besar dan para dosen bahkan mahasiswa dan civitas akademika Unima yang ingin adanya perubahan.
“Jadi saya mendaftarkan diri karena punya harapan besar untuk perubahan di kampus Unima. Saya pun didorong untuk maju menjadi rektor Unima periode 2020-2024,” ungkapnya.
Hal itu dimaklumi, karena Prof Dei sangat dikenal berpengalaman, apalagi rekam jejak karir dari asesor sertifikasi guru, sekretaris jurusan, ketua program studi, ketua
jurusan sampai dekan selama dua periode di FIP telah diembannya sebelum menjadi PR I Unima.
Perlu diketahui, pada saat mendaftar, Prof Dei turut didampingi suami yang juga guru besar senior Unima
dan Tokoh Pendidikan Sulut Prof DR Sjamsi Pasandaran. (Nobel kombaitan/Adelfrits Rasuh)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *