Ketambahan Lima Unit Tongkang, Dinas PUPR Pastikan Pengangkatan Eceng Gondok Dapat Teratasi

Kadis PUPR Sulut Adolf Harry Tamengkel. (ist)

Pewarta: Nobel Kombaitan
Editor: Adelfrits Rasuh

TONDANO (Gawai.co) – Dengan ketambahan lima unit tongkang, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Sulut Adolf Harry Tamengkel memastikan pengangkatan eceng gondok di Danau Tondano tahun ini dapat teratasi. Hal itu disampaikannya kepada sejumlah wartawan di lokasi Hanggar PU Tondano, Kamis (11/6).
“Kami bersyukur karena akan ada penambahan alat tongkang sebanyak lima unit pada bulan Juni ini, pengadaannya guna mempercepat pengangkatan eceng gondok. Memang yang digunakan saat ini baru dua unit,” ungkap Tamengkel.
Dijelaskannya, tahun ini pihaknya sangat optimis bisa selesaikan pengangkatan eceng gondok, karena ini pun merupakan target dari Pemprov Sulut dalam hal ini Gubernur Olly Dondokambey dan Wakil Gubernur Steven Kandouw serta dukungan penuh dari Pemkab Minahasa dibawa komando Bupati Royke Octavian Roring juga Wakil Bupati Robby Dondokambey.
Dirinya menyebut, untuk hasil perhitungan pengangkatan eceng gondok di Danau Tondano hingga sampai saat ini pada kisaran 70-100 hektare.
“Sampai saat ini Dinas PUPR Sulut bekerja sama dengan Pemkab Minahasa telah berhasil mengangkat eceng gondok mencapai 70-100 hektare,” sebutnya.
Penanganan pertama, lanjut Tamengkel, pada bulan Februari, waktu itu yang diselesaikan sekitar 20 hektare. Kemudian, bulan Mei pengangkatan dimulai dari Kakas sektor Desa Kaweng dan wilayah sekitar mencapai 65 hektare. Untuk sekarang pun yang sementara dikerjakan ada puluhan hektare.
Nantinya, pada bulan Juni ini pengangkatan tumbuhan gulma dipusatkan di area Tondano tepatnya lokasi Hanggar PU untuk meminimalisir masuknya tumbuhan tersebut ke Daerah Aliran Sungai ( DAS ) Tondano.
“Kita kembali ke Tondano di Hanggar PU, hal itu dilakukan guna menjaga jangan sampai ada eceng gondok yang masuk ke DAS Tondano dan otomatis mengganggu aliran listrik ke Tanggari,” tuturnya.
Sementara itu, guna memperlancar pengerjaan tersebut, Tamengkel meminta kerjasama dari masyarakat yang ada di seputaran danau.
“Kami mengimbau masyarakat yang ada untuk lebih mengerti, sehingga proses pengangkatan eceng gondok ini akan maksimal, karena yang sedikit menghambat akan pelestarian Danau Tondono adalah para pengusaha jaring, jadi kalau bisa saat pemerintah akan membersihkan eceng gondok di wilayah jaring, sedapat mungkin jaringnya diamankan terlebih dahulu,” imbaunya.
“Ingat kelestarian danau ini sebenarnya untuk kita, baik tenaga listrik maupun sumber airnya juga yang tidak kalah pentingnya adalah reaktor pendingin kalau sampai danau ini bermasalah, gunung berapi bisa erupsi terus. Jadi mari kita selamatkan danau ini untuk anak cucu kita kelak,” sarannya.
Terkait anggaran, Tamengkel menuturkan, terjadi sedikit kesulitan terlebih saat dana banyak dialihkan untuk penanganan covid-19. “Anggaran memang terdapat sedikit kendala karena dialihkan ke penanganan covid-19,” tandasnya. (Nobel Kombaitan/Adelfrits Rasuh)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *