Trump Bebas Dari Pemakzulan?

Ketua DPR Nancy Pelosi (D-CA) merobek pidato Presiden AS Donald Trump setelah pidato kenegaraannya dalam sesi bersama Kongres AS di House Chamber of US Capitol di Washington, AS 4 Februari. (istimewa)
Sumber: Kontan.co.id
Editor: Rofni Lolaen

WASHINGTON (Gawai.co) – Pengadilan pemakzulan terhadap Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah berakhir. Senat AS yang dikuasai Partai Republik, pendukung Trump menjatuhkan keputusan yang tidak mengejutkan yakni membebaskan sang presiden dari segala tuduhan. Namun keputusan pembebasan Trump ini bukanlah akhir yang sesungguhnya.

Mengutip Reuters, Kamis (6/2), pembebasan Trump hanyalah awal dari pertarungan yang sesungguhnya yakni pada pemilihan presiden bulan November 2020 mendatang. Dimana para pemilih AS menjatuhkan suara mereka. Di situ akan terlihat apakah warga AS mendukung atau menolak keputusan pembebasan Trump.

Saat itu juga, Demokrat akan mengetahui apakah pertarungan mereka untuk memakzulkan Trump memberikan hasil yang memuaskan atau tidak. Jajak pendapat selama proses impeachment menunjukkan sedikit kerugian bagi kubu Trump dan Republik.

Pada bulan November juga anggota parlemen Republik di Kongres AS, terutama mereka yang berasal dari distrik dan negara bagian akan mengeluarkan biaya politik agar terpilih kembali sehingga dapat menghalangi Trump ditendang dari posisi kepresidenan.

Pengacara Trump mengatakan bahwa pemilihan yang akan berlangsung sembilan bulan lagi memberikan kekuasaan kepada warga AS untuk memberikan keputusan akhir apakah Trump memang salah menggunakan posisinya sebagai Presiden AS untuk menekan Ukraina untuk menyelidiki saingan politiknya dari Partai Demokrat Joe Biden.

Direktur Pusat Politik Universitas Virginia Larry Sabato mengatakan, upaya pemakzulan Trump oleh Demokrat sesuatu yang baik. Sebab perjuangan Demokrat telah membangkitkan sejumlah aktivitas untuk mendukung mereka karena kekhawatiran bahwa Trump akan memenangkan masa jabatan keduanya.

Trump tercatat telah mengumpulkan jutaan dolar AS untuk biaya kampanye pemilihannya kembali selama proses persidangan impeachment berlangsung. Ia menjaring sebesar US$ 46 juta para kuartal ke IV 2019 lalu.

Uang itu sebagian besar berasal dari para pendukung Trump yang marah terhadap Demokrat yang ingin menggulingkan Trump dari jabatannya, kata pejabat Republik.

Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran Demokrat akan posisi mayoritas mereka yang rapuh dan mengendalikan di DPR AS. (Kontan/Rofni Lolaen)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *