RSUD Sam Ratulangi Masih Butuh Tambahan Dokter Umum

Dirut RSUD Sam Ratulangi Tondano dr Mariani Suronoto. (ist)
Pewarta: Imanuel Kaloh
Editor: Rofni Lolaen

TONDANO (Gawai.co) – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sam Ratulangi Tondano kekurangan tenaga dokter umum. Dalam sebulan ada sekitar 3.300 pasien yang masuk di Unit Gawat Darurat (UGD) rumah sakit plat merah tersebut, jika dikalkulasi ada sekitar 330 pasien setiap hari. Dan mereka hanya dilayani delapan dokter umum yang secara bergantian sebagai dokter jaga. Hal ini diakui Dirut RSUD Sam Ratulangi Tondano dr Mariani Suronoto saat ditemui media di ruangannya, Rabu (12/2).

Menurutnya, delapan dokter jaga ini juga harus mengontrol pasien yang rawat inap, sehingga mereka melakukan kerja ekstra. Wajar, jika ada keluhan masyarakat mengenai pelayanan yang kurang maksimal. Namun, untuk mengantisipasi kekurangan ini, pihak rumah sakit terus berusaha memberikan yang terbaik.

“Jika masih ketambahan enam dokter umum, maka pelayanan maksimal untuk pasien tidak disanksikan lagi. Tidak ada lagi keluhan masyarakat mengenai pelayanan kurang, karena tanaga yang sudah mumpuni dengan kekuatan 14 dokter umum,” ujar Suronoto.

Dijelaskannya bahwa rumah sakit juga sudah membuka lowongan untuk dokter umum, namun belum ada yang mendaftar. Suronoto mengakui, bahwa gaji untuk dokter terbilang kecil, dan kemungkinan itu yang menyebabkan kurangnya minat dari dokter umum untuk menjadi THL di rumah sakit tersebut.

“Sekarang di tes CPNS ada ada enam formasi, namun tiga dokter yang ikut CPNS mereka adalah THL di rumah sakit. Jadi, jika formasi ini terisi, rumah sakit hanya ketambahan tiga dokter umum,” terangnya.

Dilain pihak, Suronoto juga mengeluhkan akan tenaga apoteker yang hanya lima orang yang baiknya harus delapan orang. Sehingga, dalam pelayanan obat ada keterlambatan sedikit.

“Masyarakat diharapkan dapat mengerti dengan keadaan ini. Diimbau, kepada masyarakat agar dapat memfungsikan puskesmas yang ada, karena kenyataannya ada pasien yang bisa dirawat di puskesmas, tapi mereka hanya menginginkan datang ke rumah sakit,” ujarnya.

“Tapi, untuk dokter spesialis 22 dokter sudah cukup. Namun, mereka hanya mengisi poliklinik yang ada dan tidak menjadi dokter jaga,” terangnya.

Seraya menambahkan untuk pendataan kembali BPJS tidak mempengaruhi kunjungan berobat di RSUD Sam Ratulangi Tondano, karena setiap hari banyak pasien yang datang.

“Hanya untuk pasien kandungan yang sedikit mengurang. Mungkin karena dokter spesialis kandungan sudah pindah ke Tomohon, memang begitu untuk kandungan banyak pasien yang tergantung dan mempercayai satu dokter, makanya untuk poli kandungan agak mengurang pasiennya,” pungkasnya. (Imanuel Kaloh/Rofni Lolaen)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *