Bolmut  

Masuara Minta Aparat Hukum Audit Pengelolaan Anggaran Bumdes di Desa Pangkusa

Pewarta : Rendi Pontoh
Editor : Martsindy Rasuh

BOLMUT (Gawai.co) — Tokoh pemerhati daerah Bolaang Mongondow Utara (Bolmut) Bobi Masuara, mengkritik pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) “Sumber Rejeki” di Desa Pangkusa, Kecamatan Sangkub, yang dinilai tidak sesuai prosedur dan terindikasi lalai dalam penggunaan anggaran.

Terkait hal itu, Masuara mendesak Apartatur Penegak Hukum (APH) agar segera melakukan audit menyeluruh terhadap penggunaan anggaran Bumdes, dan mengusulkan adanya peningkatan pengawasan serta pendampingan guna memastikan pengelolaan Bumdes yang lebih transparan dan akuntabel.

“Harusnya sangadi Pangkusa, sedari awal sudah mengantisipasi jaringan internet di Desa Pangkusa memang tidak ada. Mirisnya lagi, masih membuka usaha token listrik yang notabene harus memakai jaringan, ini kan namanya lalai dan amburadul. Dan yang jelas dugaan kerugian uang negara disitu ada,” tukasnya.

“Apalagi Pemerintah Desa (Pemdes) Pangkusa, dianggap kurang transparansi dan akuntabilitas dalam manajemen Bumdes,” tegasnya lagi.

Menanggapi tuduhan tersebut, Kepala Desa Pangkusa, Erna Suryati, mengaku Bumdes “Sumber Rejeki” mengalami kesulitan besar akibat banjir bandang yang terjadi pada tahun 2020 silam.

“Semua fasilitas kami hanyut terbawa arus. Bahkan, tempat usaha kami jebol. Meski begitu, semua dokumen terkait Bumdes masih tersimpan dengan baik,” kata Erna Suryati saat ditemui media ini, Senin (22/7/2024) dirumahnya.

Selain itu, dijelaskan Suryati usaha jasa token listrik yang dijalankan oleh Bumdes hanya bertahan beberapa bulan sebelum akhirnya bangkrut. Penyebab utama kegagalan ini, adalah ketiadaan jaringan internet di desa tersebut. Padahal sangat dibutuhkan untuk operasional.

“Perlu saya jelaskan disini, pertama tidak ada jaringan internet sehingga menyulitkan bagi kami untuk menjalankan usaha jasa token listrik dengan baik. Bahkan, masyarakat disini ketika selisih 500 perak, mereka lebih memilih indomart dan alfamart. Itulah kendala kami hingga menyebabkan usaha tersebut tidak bisa lanjut,” tandasnya. (rp)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *