Bolmut, (Gawai.co) — Setelah pertarungan sengit dalam kontestasi Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 di semua Kabupaten Kota pada 14 Februari lalu, khusus di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara (Bolmut) membuat catatan sejarah baru dalam dunia politik.
Di Dapil Satu (1) Bolmut misalnya. Sepertinya terjadi persaingan ketat memperebutkan kursi legislatif, serta memunculkan dinamika menarik dan cukup mengejutkan. Sebut saja persaingan legislatif yang perna duduk atau biasa disebut petahana, itu sudah biasa. Namun, nama-nama baru yang muncul pada pemilihan kali ini, sangat menarik perhatian publik dan berpotensi mendapatkan kursi di DPRD.
Kontestasi Pemilihan Legislatif (Pileg) kali ini, terdapat 3 Calon legislatif (Caleg) pendatang baru di Dapil 1 itu, diantaranya Abdul Zamad Lauma (PDIP) meraup suara 1400. Dewi Mondo (PDIP) 1552, dan Ronal Bolota (Perindo) hanya 400 suara, tapi yang membuat dia berpotensi duduk di kursi ke enam, ada kontribusi 3 caleg di partai yang sama di jumlahkan menjadi 1.500 suara.
Mereka bertiga pendatang baru dari hasil perhitungan suara sementara, dan mampu menggoyangkan panggung politik di daerah ini.
Menurut pakar politik Bolmut, Aripin Bolota, fenomena ini seakan menjadi deja vu atau pernah merasa dan pernah melihat bagi sebagian warga di Dapil 1.
“Kehadiran 3 Caleg yang perna duduk kursi DPRD sebelumnya, seperti Syaiful Ambarak dari Partai Golkar, Salim Bin Abdulah dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Mardan Umar dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), ketiganya memang bukan hal baru, dan mereka sering menjadi langganan terpilih,” kata Aripin kepada wartawan ini, Sabtu (17/2/2024) lalu.
Namun, berbeda dengan 3 Caleg pendatang baru, karena kata Aripin, mereka muncul dengan gaya dan strategi silent majority atau mayoritas diam dan cukup berhasil mengambil hati pemilih.
“Kehadiran pendatang baru ini berpotensi duduk sebagai wakil rakyat. Saya berharap anggota legislatif terpilih setelah pleno KPU nanti, supaya bisa menjadi harapan dan betul-betul dapat menyerap aspirasi masyarakat. Bahkan, bisa mengubah dinamika politik di daerah kedepan,” ungkapnya.
Meski demikian, menurut Aripin, perjuangan politik mereka tidaklah mudah karena persaingannya cukup ketat, karena dinamika politik lokal dan kompleks menjadi tantangan utama yang harus dihadapi.
“Semoga semua Caleg yang telah terpilih nanti, harus menjadi harapan baru bagi masa depan politik Bolmut. Kini, proses demokrasi telah selesai dan menorehkan lembaran baru dalam sejarah perjalanan politik di daerah yang sama-sama kita cintai ini,”kuncinya. (Rp)